Prinsip Dasar Pengembangan Literasi Digital - Tozsugianto
Prinsip Dasar Pengembangan Literasi Digital || Konsep Literasi Ligital menaungi dan menjadi landasan penting bagi kesanggupan mengetahui perangkat-perangkat teknologi , isu , dan komunikasi. Misalnya , dalam Literasi TIK (ICT Literacy) yang merujuk pada kesanggupan teknis yang memungkinkan keterlibatan aktif dari elemen penduduk sejalan dengan perkembangan budaya serta pelayanan publik berbasis digital. Literasi TIK diterangkan dengan dua sudut pandang. Pertama , Literasi Teknologi (Technological Literacy) - sebelumnya dimengerti dengan sebutan Computer Literacy - merujuk pada pengertian tentang teknologi digital tergolong di dalamnya pengguna dan kesanggupan teknis. Kedua , menggunakan Literasi Informasi Information Literacy). Literasi ini memfokuskan pada satu faktor wawasan , menyerupai kemampuan untuk memetakan , mengidentifikasi , mengolah , dan menggunakan isu digital secara optimal.
Konsep literasi digital , sejalan dengan terminologi yang dikembangkan oleh UNESCO pada tahun 2011 , yakni merujuk pada serta tidak bias dilepaskan dari acara literasi , menyerupai membaca dan menulis , serta matematika yang berhubungan dengan pendidikan. Oleh alasannya yakni itu , literasi digital ialah kecakapan (life skills) yang tidak hanya melibatkan
kemampuan menggunakan perangkat teknologi , isu , dan komunikasi , tetapi juga kesanggupan bersosialisasi , kesanggupan dalam pembelajaran , dan mempunyai sikap , berpikir kritis , inovatif , serta inspiratif sebagai kompetensi digital.
- Pemahaman; Prinsip pertama dari literasi digital yakni pengertian sederhana yang meliputi kesanggupan untuk mengekstrak wangsit secara implisit dan ekspilisit dari media.
- Saling Ketergantungan; Prinsip kedua dari literasi digital yakni saling ketergantungan yang dimaknai bagaimana suatu bentuk media berhubungan dengan lainnya secara potensi , metaforis , ideal , dan harfiah. Dahulu jumlah media yang sedikit dibentuk dengan tujuan untuk mengisolasi dan penerbitan menjadi lebih gampang daripada sebelumnya. Sekarang ini dengan begitu banyaknya jumlah media , bentuk-bentuk media dibutuhkan tidak hanya sekadar berdampingan , tetapi juga saling melengkapi satu sama lain.
- Faktor Sosial; Berbagi tidak hanya sekadar fasilitas untuk menyediakan identitas pribadi atau distribusi isu , tetapi juga sanggup membuat pesan tersendiri. Siapa yang membagikan isu , kepada siapa isu itu diberikan , dan lewat media apa informasi itu berikan tidak hanya sanggup menyeleksi kesuksesan jangka panjang media itu sendiri , tetapi juga sanggup membentuk ekosistem organik untuk mencari isu , memajukan isu , menyimpan isu , dan akibatnya membentuk ulang media itu sendiri.
- Kurasi; Berbicara perihal penyimpanan isu , menyerupai penyimpanan konten pada media lazim lewat metode “save to read later” merupakan salah satu jenis literasi yang dihubungkan dengan kemampuan untuk mengetahui nilai dari suatu isu dan menyimpannya biar lebih gampang diakses dan sanggup bermanfaat jangka panjang. Kurasi tingkat lanjut mesti mempunyai potensi sebagai kurasi sosial , menyerupai melakukan pekerjaan sama untuk mendapatkan , mengumpulkan , serta mengorganisasi isu yang bernilai.
dan sosial emosional , sedangkan pendekatan operasional berfokus pada kesanggupan teknis penggunaan media itu sendiri yang tidak dapat diabaikan.
Prinsip pengembangan literasi digital bersifat berjenjang. Terdapat tiga tingkatan pada literasi digital. Pertama , kompetensi digital yang meliputi kemampuan , rancangan , pendekatan , dan perilaku. Kedua , penggunaan digital yang merujuk pada pengaplikasian kompetensi digital yang bermitra dengan konteks tertentu. Ketiga , transformasi digital yang memerlukan kreativitas dan inovasi pada dunia digital.
Demikian hidangan isu mengenai Prinsip Dasar Pengembangan Literasi Digital yang sanggup disajikan. Semoga Bermanfaat !!!
Labels:Literasi
Thanks for reading Prinsip Dasar Pengembangan Literasi Digital. Please share...!
Tidak ada komentar untuk "Prinsip Dasar Pengembangan Literasi Digital - Tozsugianto"
Posting Komentar